Senin, 15 April 2013

Saya merindukan orang asing


Prolog:
Saya memang bukan orang yang kreatif. That's why gak diterima-terima kerja di perusahaan... Hahaha. *curcol.
Tulisan ini terinspirasi dari blog teman saya Gita. Saya plagiat seperlunya sesuai dengan kebutuhan. *plagiat kok bangga! #toyorkepala. Judulnya hampir sama. Intinya sama. Hanya isinya yang berbeda. Tentu saja tidak lebih menarik dari yang Gita buat. hihihi... Here we go...


Saya merindukan orang asing..

Yang dengan senang hati merelakan tubuhnya untuk saya peluk ketika beban hati membuat saya tak berdaya
Yang selalu mengusap air mata saya ketika saya rapuh
Yang bergaya bak motivator kalau kadar PD saya lagi nglokro
Yang rajin menyemangati untuk meraih mimpi gila saya
Yang
tak keberatan dengan tingkah polah saya yang kadang eror, jejingkrakan gak karuan
Yang lekat menatap saya jika saya menceritakan kisah-kisah konyol saya setiap hari
Yang dengan senang hati memberitahukan apa yang tidak saya ketahui
Yang maklum jika ditengah-tengah diskusi otak saya mendadak lemot, sulit mencapai inti pembicaraan. Hanya bisa mengendus bagian surface-nya aja


Saya merindukan orang asing....

Yang tak pernah protes jika hasil setrikaan saya gak rapih
Yang pura-pura makan masakan saya dengan lahap meskipun rasanya ngalor ngidul
Yang mau menghabiskan kopi bikinan saya yang keenceran
Yang faham bahwa saya gak fasih bersih-bersih
Yang akan membelai lembut kepala saya jika saya nangis karena kecapekan mengerjakan urusan rumah tangga

Saya merindukan orang asing

Yang betah ngomongin politik dan seputar keamanan sama bapak
Yang antusias ngobrol soal pendidikan, atau masakan sama ibu
Yang bisa nyambung ngomongin musik sama adik
Yang gak keberatan disuruh menghabiskan segala makanan yang disuguhkan kalau sowan mbah uti

Saya merindukan orang asing

Yang tak banyak bicara tapi sesekali mengucapkan cinta
Yang menuruti apa mau saya jika sesekali merengek manja macam orang nyidam
Yang sabar ngadepin saya kalau sedang PMS
Yang mau ikutan gokil kalau lagi karaokean
Yang menggenggam erat jemari saya kala menyeberang jalan
Yang mau menunggu dengan sabar kalau saya lagi belanja
Yang tetap bilang cantik walau rambut saya kusut masai, muka tak kece tanpa polesan bedak dan lipstik, badan tak seproporsional gitar Spanyol

Saya merindukan orang asing

Yang akan selalu mencemaskan saya kala saya sedang mengandung anaknya
Yang akan telepon setiap saat demi memastikan saya baik-baik saja dengan bayi di rahim saya
Yang akan cerewet memperingatkan apa yang boleh dan tidak dilakukan ibu hamil
Yang akan repot bikin masakan penuh gizi kalau saya nggak doyan makan gara-gara muntah-muntah mulu di trimester awal
Yang akan kebingungan mencarikan masakan tertentu saat saya sedang ngidam
Yang akan rela saya cakar tangannya jika saya melahirkan
Yang mau bangun tengah malam untuk mengganti popok anak kami yang kena ompol
Yang dengan senang hati mengajak anak kami bermain keluar, mengenal alam, jika saya tengah repot dengan pekerjaan...


Saya merindukan orang asing

Yang selalu siap di mushola rumah dengan baju koko dan sarung saat adzan berkumandang
Yang mendoakan bapak ibu saya seperti ia mendoakan bapak ibunya
Yang tengah malam mengajak tahajud bersama
Yang tiba-tiba mengajak saya ke tempat asing untuk bersedekah
Yang tiap malam jumat baca surat yasin bersama
Yang selalu mengingatkan saya untuk bersyukur atas apapun nikmat yang kami terima


Hey Anda yang saya rindukan,
Saya tak pernah tahu seperti apa raut wajah Anda. Dalam bayangan saya, Anda berwajah tenang. Setenang perilaku Anda.
Tahukah Anda, kadang saya takut jika akhirnya kita bertemu. Entah apa yang saya takutkan. Mungkin karena Anda adalah orang asing yang akan mengisi hidup saya. Anyway, semoga Allah mempertemukan kita secepatnya. Di saat yang tempat dan di tempat yang spesial. ^^

......miss u......










Tidak ada komentar:

Posting Komentar