Tak perlu kau sesali mengapa kau galau
Hey.
Lihatlah.
Kau galau. Maka kau belajar.
Kau galau. Maka kau berproses.
Kau galau. Maka kau tumbuh menjadi dewasa
Kau galau. Maka banyak hal yang kemudian kau syukuri
Tak semacam teman-temanmu yang anti galau.
Tak semacam seniormu yang kini hidup enak, bergaji besar.
Tak usahlah kau pandang orang lain
Tak usahlah kau peduli apa kata orang
Apakah mereka peduli pada kegalauanmu?
Mereka hanya peduli pada pikiran mereka sendiri.
Mereka hanya buang ucapan sekehendak hati mereka.
Seperti orang buang hajat
Setelah dibuang puaslah mereka
Tak peduli hajatnya akan berakhir kemana dan seperti apa
Mereka tak pernah pikir, apakah ucapannya itu akan membuatmu
macam orang linglung.
Mereka tak sampai berpikir jika ucapannya akan membuatmu
terdiam dan sakit hati.
Sampai berbusa mulutmu menjelaskan, mereka tak akan pernah
paham bagaimana jalan hidupmu telah ditentukan Tuhan
Jika saat ini engkau ada di titik ini
Maka begitulah Tuhan menginginkan segalanya berproses
Nikmatilah
Tak perlu kau sangkal dengan berbagai alasan kenapa tak bisa
seperti A atau B
Tak perlu kau banyak bicara kenapa tak bisa mencapai A atau
B
Yang kau butuhkan hanya satu
Damaikan hatimu
Ikhlas
Inilah kehendak Tuhan
Suatu saat akan kau temukan jawabannya
Mengapa Tuhan menghantarkanmu pada titik ini...
Yogyakarta, 8 mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar