Selasa, 30 April 2013

Wajah-wajah itu tergambar jelas dhuha ini


Jauh sebelum dhuha ini, seorang bocah berseragam menggamit sandal, menyebrang jembatan lapuk, komat kamit berdoa agar tidak terseret arus sungai yang deras

Dhuha ini belasan bocah memandang takjub benda bernama mikroskop. Lupa  jika semenit lalu hatinya mencemaskan ruangan kelasnya yang hampir ambruk

Dhuha ini belasan

Kamis, 25 April 2013

Dunia sepi tanpa tawamu!

Mudah saja membuatku terpesona olehmu
Kau cantik
Memikat
Selalu riang 
Apa adanya
Tak peduli apa kata orang tentang tingkah lakumu yang kadang jejingkrakan tak karuan
Tak peduli apa kata orang ketika tawa lepasmu pecah dalam keheningan
Tak peduli apa kata orang ketika tawamu berderai di sepanjang jalan
Bagimu, setiap hal tampak seperti kartun bukan?
Lucu, menggemaskan, geli! 
Sayang jika tak dibumbui tawa

Hey!
Kau tahu,
Itulah yang selalu kurindukan 
Tawa lepasmu
Tawa ceriamu
Tawa bahagiamu
dan senyum manismu..

Gadis cantikku,
Aku selalu iri dengan caramu memandang hidup
Bagimu setiap hal yang kau lakukan selalu tampak menyenangkan bukan?
Aku selalu iri dengan binar matamu
Yang selalu mengerjap-kerjap ingin tahu
Aku selalu iri dengan ambisimu
Yang selalu haus akan tantangan baru.
Aku selalu iri dengan ketangguhanmu
Yang tak lelah menggapai mimpi

Gadis cantikku,
Tak mengapa jika kau tak fasih urusan domestik rumah tangga
Tak perlu kau tertawakan soal itu
Toh nanti kau akan bisa belajar dengan naluri keibuanmu 
Toh nanti kau akan punya banyak uang untuk menyewa asisten rumah tangga
Toh banyak lelaki yang tetap menginginkanmu menjadi pendamping hidup
Menginginkanmu mengurus anak-anak lucu mereka
Menginginkanmu membuatkan teh hangat sambil mendengarkanmu bercerita dan tertawa
Percayalah,

Teruslah tertawa cantik
Aku senang melihat tawamu
Lelakimu pun mencintai tawamu
Dunia ini  pasti dingin tanpa tawa hangatmu
Dunia ini tentu sepi tanpa derai tawamu
Dunia ini terasa hampa tanpa senyum manismu,

Yogyakarta, 26 April 2013
Untuk gadis cantik penuh tawa bahagia

P.S. 
(Saya sengaja menulis tulisan ini untuk dua rekan kerja saya yang cantik, Esti dan Gita. Puisi untuk gita sudah saya posting pada blog sebelumnya. Saya tulis khusus agar mereka tahu betapa saya jatuh cinta pada mereka :D)









Apa yang kau galaukan sayang?


Lihatlah dirimu,
Kau menarik,  pintar membuat sekitarmu tertawa, lincah membuat orang-orang bahagia
Aku bahkan telah jatuh cinta padamu saat pertemuan pertama kita.
Kau gadis yang unik dan cantik
Cantik dengan caramu
Cantik dengan keramahanmu
Cantik dengan tuturmu yang menyenangkan
Cantik dengan senyum ceriamu
Cantik dengan gayamu yang natural, apa adanya, tak dibuat-buat, sekehendak hatimu yang lugu
Cantik dengan lukisan-lukisanmu yang lucu
Cantik dengan ide-idemu yang ajaib
Cantik dengan binar matamu yang polos
Cantik dengan ketulusanmu yang selalu ingin membuat orang lain merasa nyaman didekatmu

Hei cantik!
Lelaki tak selalu mengukur wanita dari
Seberapa lentik bulu matanya
Seberapa mancung hidungnya
Seberapa penuh bibirnya
Seberapa mulus kulitnya
Seberapa proporsional bentuk tubuhnya
Percayalah.
Kau cantik
Kau menarik
Kau berharga
Kau bidadari
Lelakimu tak akan tertukar.
Telah tertulis bahkan sejak empat bulan kau tinggal dalam rahim ibumu
Tuhan yang telah menjanjikan!
Mana mungkin Ia ingkar
Orang asing yang kau nantikan tentu kini sedang memutar radarnya. Sama sepertimu.
Atau mungkin ia telah menemukanmu. Hanya saja kini ia masih malu mengatakannya
Tak perlulah kau merasa sendiri,
Kau magnet sayang
Magnet akan ribuan bahkan jutaan kebaikan dan ketulusan.
Bersabarlah  menunggu
Sebentar lagi sayang
Lelakimu pasti akan datang.
Jika kau gusar karena lelah.
Tumpukan keluhmu pada pundakku.

It's just about timing dear,,

Untuk bidadari cantik bermata indah bernama Gita,






Senin, 15 April 2013

Saya merindukan orang asing


Prolog:
Saya memang bukan orang yang kreatif. That's why gak diterima-terima kerja di perusahaan... Hahaha. *curcol.
Tulisan ini terinspirasi dari blog teman saya Gita. Saya plagiat seperlunya sesuai dengan kebutuhan. *plagiat kok bangga! #toyorkepala. Judulnya hampir sama. Intinya sama. Hanya isinya yang berbeda. Tentu saja tidak lebih menarik dari yang Gita buat. hihihi... Here we go...


Saya merindukan orang asing..

Yang dengan senang hati merelakan tubuhnya untuk saya peluk ketika beban hati membuat saya tak berdaya
Yang selalu mengusap air mata saya ketika saya rapuh
Yang bergaya bak motivator kalau kadar PD saya lagi nglokro
Yang rajin menyemangati untuk meraih mimpi gila saya
Yang